Hijab Alila

Stay beauty and remain syar'i with akhwat store.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label My Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Diary. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Mei 2014

Konjen - US Consulate (Our Amused Experience)

We went to the station thirty minutes before deadline time because we won’t be left out the train. Two hours we enjoyed the journey from Jombang to Surabaya, exactly to The U.S Consulate General. We were six members, 5 boys and 1 girl together going there. Throughout of the trip we were accompanied by a pack of chips. We got off in the Wonokeromo station at 09:00 AM.
We went to the public transportation, TV on foot and passed through two flying bridge. We were confused what kinds of transportation we should get on. We asked to everyone we met around there. Finally, we found the right one that would carry out us to our destination.
We all got on. It was so hot, crowded, and tight. We waited for the car run so long. We were like under the sun. We were wet with perspiration. Finally, the car run. Unfortunately, it needed to be pushed by many people for running the machine. We laughed and felt in pain. But whatever it was our struggle to get the U.S Consulate.
We got off in Jl. Citra Land. We felt satisfied because Consulate were closer and closer. We were confused too what transportation would pick us up to there. While we thought about, we found the public transportation parking beside the road. We run and asked the driver about the cost of going to the consulate of America. We were surprised because we thought that it was too expensive. It was perforce and we went on foot again. 2 KM should be passed by us. We didn’t care about how far the place. The most important is we arrived there safely and we didn’t use our limited money. We walked straight away. We always asked to the people we met in the road where U.S Consulate located is. We never felt tired. We enjoyed this journey happily. We spent much time in the road on food. We took picture. We found there many bend of the road. We didn’t know where we went to, right or left. We were unconscious that there is a path to get the place. However we crossed the farther one. It was bad event and we had not been lucky yet. After passing the long trip we found the place addressed. We saw from the flag of America. We smiled signing happy and satisfied that this trip gave the reality. We six were thirty. We drunk. Herzul said that he was hungry too. He saw a sheep eating the grass. He said “let kill the sheep then we eat it unripe meat because no one shopped here and the place was very quiet” we laughed together.

We were proud of arriving in the U.S Consulate. We wanted to take some photos picturing that we in the real America but we didn't do it. Because there are frightening soldiers putting on the black big glasses and the notice of “No Photography Here”. We were welcomed happily by the staff and finally we could be in this Agenda, Academic Writing Seminar.
There are many best experiences and moral value we got after meeting with the best lecture of UPN Surabaya, Zainal Abidin. He invited us to be in one his car. He was kind. He also invited us to his office, UPN. We were there for praying and having meal. Then, He drove us back to the Bungurasih terminal. Throughout the jammed road, we six talked about many important and good things motivating us to be a real human. Thanks for everything.
The terminal of Bungurasih was very crowded. It made us difficult to find the comfortable bus fast. We run from one place to another but it didn't make any sense. The bus that we would get on was always full of passengers. We spent in vain but it didn't matter. We know it was just little struggle.
Thank You

Sabtu, 23 Februari 2013

Belajar Bahasa Asing Merupakan Hobi saya

Belajar bahasa asing merupakan salah satu hobi saya selain menulis dan belajar budaya negara luar. Bahasa asing yang sudah saya pelajari dan saya minati adalah Bahasa Inggris, 日本語、bahasa arab, perancis, thailand, dan korea.
Saya mulai belajar bahasa Inggris sejak duduk di bangku Sekolah Dasar sampai sekarang (saya berada di fakultas bahasa dan sastra, pendidikan bahasa inggris). Bahasa Jepang saya minati karena memang di SMA (SMA AL-YASINI PASURUAN) saya dulu sejak kelas sepuluh sudah dibekali mata pelajaran bahasa Jepang. Match dengan hobi saya yang mulai suka mepelejari bahasa asing. Untuk memenuhi kesukaan saya terhadap bahasa Jepang, saya memilih jurusan bahasa untuk memperdalam dan kebetulan memang skill dan bakat saya di dunia bahasa. Selain bahasa Jepang di penjurusan bahasa ini dibekali bahasa Arab juga tapi saya tidak begitu fokus belajar bahasa Arab karena menurut saya terlalu sulit. Guru saya menggunakan vocabulary (mufrodhat) yang terlalu tinggi sehingga saya sulituntuk memahami. Dulu ketika MTS (MTS AL-YASINI) selama 3 tahun juga sudah belajar  bahasa Arab. Di universitas saya (Unipdu Jombang) semester 4 juga dibekali bahasa Arab. Dalam Mata Kuliah bahasa Arab ini saya sedkit tergugah untuk terus belajar bahasa Arab tapi sayang saya tidak memiliki banyak waktu luang. Saya mulai mengerti dan meminati dengan pengajaran dari dosen yang begitu mendasar dan mudah dipahami. Karena hanya ada di semster 4 maka sisanya saya belajar bahasa Arab otodidak. Sama halnya dengan bahasa Perancis. Saya dapat mata kuliah bahasa Perancis ketika berada di semester 3. Dengan adanya MK ini saya juga mulai suka dan mengenal bahasa asing tambahan yaitu bahasa perancis. Selanjutnya saya belajar otodidak, bahasa Jepang juga.

Kecintaan saya dalam mempelajara bahasa Thailand, sejak saya sering dan suka menonton film-film negara Thailand. Fil yang berjudul FIRST LOVE adalah yang menggugah saya untuk mencintai Thailand. Bukan hanya bahasanya saja yang saya minta melainkan segala hal yang berhubungan dengan negara Thailand saya minta. Hingga saya sering browsing dan membaca beberapa artikel tentang Thailand. Berkunjung ke negara Thailand menjadi salah satu dalam list cita-cita saya.

Minggu, 10 Februari 2013

Favorite Teacher

Admiring someone is a start of opening of knowledgeyou can admire one's personal qualities because it can make us having great desire to emulate the greatness of someone who we admire. Someone whom I admire is not my mom or dad because in my opinion admiring she/he is an obligation that we can more understand, respect and love she/he for her/his kindness that will not be infinitely of all time.
            I admire to my teacher. She is my English professional teacher. Her complete name is Ouly Vy Emiliya, M.Ed. Most students call her Mom. Ouly. She is beautiful and tall. She has a pointed nose and fair skin. She married with one child.
            I admire her because she has some achievement. She is kind, discipline, and wise. She had ever got a scholarship for her master to Australia University. She can speak English well. She teaches me many things, including knowledge, motivation and inspiration that can make me more spirit and diligent to study hard for preparation of my future.

Sabtu, 21 Juli 2012

Aku Jatuh cinta

Dia membuat aku lebih semangat.
Semangat itu membawa aku kepada kebaikan.
Semangat untuk terus beribadah dan berada di Jalan Allah.
Semangat pula melaksanakan perintah-NYA.
Semangat mengamalkan amalan sunnah Rasul dengan harapan aku bisa lebih dekat dan mencintai Rasul.
Termasuk berjam’ah dan ngaji.
Yang datang dari hati bukan karena absen dan sanki. Ya Allah … Aku jatuh cinta dan aku sangat cinta sekali.
Semangat itu tak akan pernah mati selama aku disini dan sampai nanti.
Aku percaya dengan sepenuh hati, kelak aku menjadi insan sejati, sukses dan diridhoi.
Syukur Alhamdulillah aku ucapkan sepenuh hati karena aku berada disini.
Tapi kadang aku patut ucapkan ‘Awfan bila mungkin ada terselip khilaf baik yang sengaja atau tidak.
Samudra ilmu telah engkau beri.
Padamu Muzamzamah-Chosyi’ah aku cinta setengah mati karena engkau adalah jantung hati.

Selasa, 05 Juni 2012

Do’aku

  • Takwa dan istiqomah dalam segala kegiatan termasuk ibadah
  • Orang yang berilmu dan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT
  • Diberikan kekuatan iman dan teguh memegang agama islam yang hanif
  • Diberikan petunjuk dan diampuni segala kekhilafan dan dosa
  • Diberikan kesadaran, kebaikan, kebenaran dan sabar dalam menghadapi cobaan
  • Diberikan kecepatan menghafal, cepat faham pelajaran, dan tidak mudah lupa
  • Dilindungi dan dijauhkan dari ma’siat kecil dan besar
  • Diberikan ilmu manfaat, rizki yang halal, dan umur yang barakah
  • Menjadi calon istri yang setia, sholihah dan baik untuk suami dan calon ibu yang baik untuk anak-anak
  • Membahagiakan kedua orang tua, saudara dan sanak family
  • Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak
  • Tercapai cita-cita dengan mudah
  • Naik haji dan umrah
  • Selalu bersyukur atas ni’matnya hidup
  • Diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan semua macam ujian
  • Selamat dunia akhirat
  • Khusnul khotimah
  • Bisa keliling dunia
  • Mendapatkan beasiswa S1, S2 dan S3 ke luar negeri
  • Menjadi Master of English,  dosen, ideal techer, entrepreneur, writer, leader dan trainer
  • Mempunyai suami yang shaleh, tinggi ilmunya, setia, penyayang, bertanggung jawab dan sabar
  • Selalu diberikan hidayah-NYA
  • Diberikan kelapangan hati, kepintaran, dan dijauhkan dari berbagai macam penyakit
  • Rabu, 23 Mei 2012

    Pengalaman ikut MQK

    16 Mei 2012
    Lomba MQK, Kafilah Pasuruan
                Subhanallah tidak di sangka ketika itu, yang sebelumnya aku ikuti seleksi di tingkat kabupaten (Pasuruan) dan ahirnya bisa lulus sebagai Kafilah perwakilan Pasuruan untuk mengikuti lomba MQK III (Musabaqoh Qiro’atul Kutub) se-Jawa Timur pada 9-12 Mei 2011 yang dilaksanakan di Probolinggo tepatnya di *Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalijakar Paiton. Suatu  kebanggaan bagi aku karena bisa mengikuti lomba tersebut meskipun aku tidak bisamembaca Kitab kuning dengan baik dan benar (karena memang benar-benar tidak bisa).
    MQK. Taken from jatimsite
                Jenis lomba MKQ ada banyak seperti debate Bahasa Ingris (Putra (sidogiri) & Putri (Al-Yasini. Sengon) ) dan Bahasa Arab (Putra (Dalwah) & Putri (Al-Yasini. Sengon)), Tafsir Al-Qur’an, baca Nadhom Al-fiah dan Imrithi, baca kitab Kuning yang tanpa makna, dll. Dan aku menjadi peserta debate Bahasa Inggris dengan pasangan Imro’atus Sholiha (Al-yasini) dan Ika (Sengon).
                Sebelum berangkat ke Probolinggo para pesesrta dari kafilah Pasuruan berkumpul dan berdo’a bersama di Departemen Agama Pasuruan demi kesuksesan lomba ini. Tampak menarik kafilah pasuruan dengan seragam kebanggannya yang berwarna merah bella dengan hitam-untuk cewek model jubah dan cowok hem-kopyah hitam dan kerudung merah bella. Subhanallah tampak indah dan kompak sekali. Sholawwat dan berbagai macam do’a kita minta kepada yang maha Pengabul do’a dengan harapan perjalanan menuju Probolinggo dan lomba bisa berjalan dengan lancer dan berhasil.
    Pembukaan. Taken from Jatimsite
                Allahu akbar dan bismillahhir rohmanirrohim… kalimat indah yang kita ucapkan sebelum berangkat, bersama-sama di mobil masing-masing, sore kita berangkat dan tiba di lokasi sekitar jam 21 ke atas. Sebelum menuju ke penginapan seluruh  para peserta mengisi fomulir dan pengambilan kartu peserta-pengambilan foto dari masing-masing peserta-yang antrinya Masya Allah panjang dan antri sekali (karena banyaknya peserta lomba). Penginapannya di Kamar/asrama santri Nurul Qodim.
                Pembukaan lomba yang akan dilaksanakan Di alun-alun Kraksaan (Rabu, 11 Mei 2011) dibuka secara resmi oleh Wagub Jatim Drs.Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul didampingi Kakanwil Kemenag Prop Jatim Drs.H.Sutrisno Rahmat, SH, MM, M.Pd.dan Bupati Probolinggo Drs.H.Hasan Aminuddin, M.Si. dalam sambutannya Gus Ipul menyampaikan tiga hal pokok:  
    1. Musabaqah adalah adu prestasi atau kompetisi artinya pasti ada yang kalah dan ada yang menang
    2. Qira`ah berarti membaca
    3. Qutub berarti kitab-kitab
    MQK bermakna Lomba membaca kitab warisan Ulama(http://jatim.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=10433)
                Subhanallah… acara pembukaannya sangat meriah dan ramai (sungguh), dengan kembang api yang menghabiskan beberapa banyak juta untuk persiapan acara ini. Para peserta berbaris sesuai dengan daerah masing-masing. Barisan peserta tersebut tampak sangat panjang di sepanjang kota Probolinggo. Terharu sekali ketika penyambutan para kafilah dari masing-masing kota dan kabupaten di Jawa Timur dan dihadiri oleh Gus Ipul (Gubernur Jawa Timur) dengan sambutannya yang membuat para kafilah semangat untuk terus berjuang di lomba. Beliau menceritakan tentang pendidikannya dan ternyata beliau adalah alumni pondok Sidogiri.
                MQK memberikan aku banyak pengalaman baru; mempunyai teman baru yang mereka adalah santri dari pondok-pondok salaf atau terpadu di Pasuruan bahkan se-Jawa timur (Pondok Sengon, Sidogiri, Besuk, Al-Yasini, Darul Lughoh Wadda’wah dll), bisa berkumpul dengan ahli ilmu dan banyak sekali yang pengalaman itu belum pernah aku alami.
                Selama lomba, kita ikuti dengan tenang dan seperti biasanya, pada babak final debate bahasa arab, kafilah pasuruan kelompok Hanif Al-Atos dan kawan-kawan lolos dan kita sebagai peserta kafilah Pasuruan memberi support penuh kepada mereka, Alhamdulillah … kafilah pasuruan menjadi juara satu.
                Hari terakhir MQK adalah penutupan dan pembagian hadiah bagi peserta lomba yang menang. Pasuruan walaupun tidak menjadi be the best tapi Passuruan juga tak kalah dengan yang lainnya. Pukul 10 malam kembali ke Pasuruan, untk pondok Al-Yasini, Sidogiri, Sengon dan dua pondok salaf lainya, sampai di pasuruan pukul 1, rombongan bus ini terdampar menuggu transpotasi mengantarkan ke masing-masing pondok. Bayangkan suasan sepi terdampar di pinggir jalan (mohon maaf, kayak anak nakal saja!!!).

    MQK gives me good and new thing to stand for future

    NB       : *Pondok Pesantren Nurul Qadim terletak di desa Kalikajar Kulon Paiton Kec. Paiton Kab. Probolinggo. tepatnya pada +150 km dari arah Surabaya menuju BanyuangiPondokPesantren Nurl Qadim berdiri di atas tanah seluas + 5.000 m2 dengan status tanah milikpribadi. Pondok Pesantren Nurul Qadim didirikan oleh K.H Hasyim Mino seorang ulama' karismatik yang disegani dan dihoramti oleh semua lapisan masyarakat, baik dari kalangan rakyat biasa maupun pejabat pemerintah, baik dari kalangan muslim maupun non muslim.

    Sabtu, 01 Januari 2011

    Pengalaman di Jenesys 2010

    Finally, I reach my future. It is the first time going abroud, Japan. I am coming.Keberangkatanku sudah di depan mata, nggak nyangka diriku akan ke Jepang. Terima kasih Ya Allah “Syukron katsir”.Dua minggu di Jepang lumayan. Mulai sibuk diriku untuk packing barang-barang yang akan aku bawa ke Jepang e.g. Baju tradisional yang akan aku pakai ketika barong talent and show Indonesian culture di Jepang, souvenir untuk keluarga angkat (Host family) juga untuk teman-teman baru, baju-baju, uang saku, berkas-berkas/dokumen-dokumen penting, dan lain sebagainya yang aku butuhkan ketika di Jepang.Senin, 29 November 2010 (14:30) aku berangkat, bersama paman, ibu, dan adikku, mampir dulu ke AL-YASINI untuk perpisahan dan pelepasan oleh KH. Mujib Imran selaku pengasih Pondok Pesantren Al-Yasini. Ke Jakarta naik kereta api exclusive dari Malang bersama Ibu dan Mr. Muzammil. Perjalanan ke Jakarta aku tempuh sehari semalam. Ariving di Jakarta pukul 09:00 WIB langsung menuju wisma tempat orientasi dan berkumpulnya para peserta Jenesys yang lainnya. Dari station ke Wisma naik taxi.Orientasi di Jakarta selama 3 hari, di orientasi ini para peserta diberi bekal dan pengetahuan tentang hal-hal yang mungkin akan terjadi dan dibutuhkan selama di Jepang e.g. Pengajaran Bahasa Jepang, Budaya Jepang, Leadership, latihan menari untuk barong talent dan farewell party, dan other agenda in Japan.Hari terkhir di Jakarta hari dimana aku dan peserta lainnya harus meninggalkan tanah air sementara untuk dua minggu ke depan, hari sebelum keberangkatan, acara farewell party dan barong talent di Indonesia dalam rangka pelepasan peserta Jenesys, para orang tua dan keluarga peserta mostly datang sedangkan orang tuaku tidak melihat bagaimana aku menari budaya Indonesia.Jum’at, 04 Desember 2010 (18:00) adalah keberangkatan ke Jepang, sebanyak 59 peserta dari Indonesia including 5 guru pembimbing (yang juga sebagai peserta) dengan Garuda Airlines dari Bandara Soekarno Hatta, Nomor pesawat GA 880. Ini baru pertama aku naik pesawat (Hiks,,,, hiks,,,, hiks), awalnya katrok tapi untung ada temanku yang duduk di sebelahku, mengajariku bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di pesawat. Sedikit bercerita tentang pengalaman naik pesawat ya? Sebelum berangkat ada pramugari yang praktek bagaimana menggunakan fasilitas ketika ada kecelakaan mendadak di Pesawat, disediakan makanan juga. Landing di Jepang Tepatnya di Kyouto, Airport Kansai pukul 07:50 lebih cepat dari Indonesia. Ya Allah … inikah Jepang? Dingin sekali suhunya sekitar 4-5 Derajat Celcius. Langsung di Pandu oleh para Volunteers untuk menuju ruang orientasi. large sekali ruang orientasinya beautiful lagi. Aku berkumpul dan bertemu dengan peserta dari Negara lain seperti Malaysia, Australia, India, Vietnam, Laos, Cambodia, Myanmar, Singapore, Thailand, Philippine, New Zealand dan Japan yang semuanya adalah 13 negara. Orientasi berlangsung selama kurang lebih 10 jam yang sebelumnya para peserta Jenesys menerima jacket, parka dan kaos lengan panjang tebal, hand book serta uang Rp 5000¥ atau senilai kurang lebih 500.000 rupiah as meal assistant.
    Dari 13 negara dibagi menjadi beberapa kelompok, called Country Mix. Berada di Jepang merupkan unforgettable moment bagiku. Kegiatan disana hanyalah pergi dari satu tempat ketempat lain (study tour) yaitu  tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah tinggi baik di Jepang sendiri maupun  di luar Jepang, seperti: kiyomizu dera temple, arashiyama, etc. yang berada di Osaka. Dari Osaka aku melakukan perjalanan dengan seluruh peserta Jenesys lain yang dibagi dalam kelompok CM tadi ke Hiroshima dengan kereta api Jepang yang biasa disebut dengan shinkansen tohoku hayate seri E2 yang melaju cepat maksimum 275 km/jam. Di Hiroshima aku mengunjungi gedung militer tentara Jepang yang dulu pernah dibom oleh sekutu Amerika dan ketika itu Jepang masih menjajah Indonesia pada tanggal 06 Agustus 1945. Dengan pengoboman ini Indonesia merdeka, kemudian ke museum Hiroshima, disana aku melihat langsung video pengeboman kota Hiroshima, benda-benda bersejarah, cerita dan kisah-kisah yang berhubungan dengan pengeboman Hiroshima tersebut, di sebelah gedung dan museum terdapat tugu perdamaian Jepang terhadap sekutu atas pengeboman (peace memorial park).
    Inilah saat-saat yang aku tunggu pergi ke Host Community (Host Family, Host School and Host Activity). Di host community ini penempatanku berada di Chapter Nagoya Minami. Jumlah peserta Chapter Nagoya Minami adalah 12 peserta dari Australia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippine, new Zealand, Vietnam dan India satu diantaranya adalah guru pendamping, I called her, sensei Astra.
    Sesampai di Obu City Hall (Aula kota Obu) I was nervous tak karuan karena aku harus bertemu dengan Host Family (Keluarga angkatku) ternyata ketika aku asyik menikmati jalannya rapat bersama Staff  Jenesys, seorang wanita dengan かみが みじかい datang dan menyapaku “Putri 三は?”, ‘はい” jawabku “わたしはおかあさn です。” ternyata dia adalah ibu angkatku tak kusangka sebaik ini. Dia juga memperkenalkan kepadaku “これはこいさんです。ええと。。。your sister“ “どおぞようろしくおねがいします。” as I say happily meeting my host family.
    Lima hari di Host Community, kegiatannya untuk tiga  hari kedepan adalah kunjungan, 1 hari time to sekolah di Aichi Prefectural Obu Higashi Senior High School. Ketika itu dapat pelajaran Bahasa Inggris berkelompok, sedangkan dua harinya hanya kunjungan kesekolah-sekolah di kota Obu mulai dari tingkatan kidergarten sampai University dan mempelajari budaya Jepang seperti how to use kimono, tea ceremony  dan Japanese drum. Kegiatan ini dilakukan mulai pagi hari sampai 17:00 setelah itu pulang ke rumah masing-masing dijemput host mother/father masing-masing. Dua harinya adalah  spend time with host family. I was happy because I have kind family dan memperlakukan aku seperti anak kandungnya sendiri.
    It’s time to leave Obu city (Nagoya Minami) dan kembali ke Tokyo “さようなら 私の ホストファミリ” so sad ..... (it was very sad to leave them, I loved my family in Japan) My host family 1Sepengatahuan kita tentang Jepang adalah Negara yang penduduknya cepat makan dan cepat tidur (cepat makan = segera makan karena cepat pergi kerja, cepat tidur = segera tidur untuk menghemat listrik). Tak hanya itu yang aku rasakan berada di Jepang. Selama di Jepang aku berhasil menjadi wanita yang tepat waktu sekali, pekerja keras (Karena aku harus men-carry suitcase, tas ransel dan barang bawaan sendiri tanpa ada bantuan dari yang lain serta harus belajar mulai dari pagi sampai malam hari), keep cleaning, makan teratur 3 kali sehari menu 4 sehat 5 sempurna  (Makan pagi, siang dan malam) dengan makanan ala Jepang yang mempunyai rasa makanan hambar (karena aku muslim so no pork) dan yang membuat saya merasa aneh di Jepang adalah aku ikut-ikutan jarang mandi karena biasanya orang Jepang mandinya kadang 3 hari 1 kali dan itupun sering aku alami tapi aku merasa tidak bau tapi tetap segar yach mungkin karena suhunya dingin (Musim dingin).
    Di Jepang ada makanan semacam tahu bau namanya nato dan menurut orang Jepang makanan ini enak sekali tapi menurutku “uuuhhhhhhh  bau sekali!!!” yang paling aku suka dari masakan Jepang adalah おこのみやき dan うどん “Wach rasaya kayak pangsit” untuk yang lainnya dipaksa aja supaya suka.
    Tanggal 14 Desember adalah detik-detik harus pergi dan kembali ke negara masing. Sebelumnya harus mengikuti moment meriah “Jenesys festival 2010 (Farewell Party)” di kota Tokyo dan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta Jenesys yang dipandu langsung oleh Yuzo Takada selaku National Director AFS Intercultural Program Japan.
    All of participants 1Dari Airport Kansai yang sebelumnya bermalam di hotel Internasional kansai dan pagi setelah keberangkatan peserta Malaysia, peserta Indonesia kembali ke negaranya pukul 08:45 dan tiba di Indonesia pukul 17:25 lebih lambat dari pada Jepang. Dan Alhamdulillah, peserta Jenensys Indonesia tiba dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Perjalan menuju penginapan WISMA HANDAYANI ditempuh selama dua jam dari bandara. Seperti biasa sepulang dari Jepang ada Re-orientasi selama satu hari, besoknya orang tua bisa menjemput putra-putrinya.Alhamdulillah, aku selamat dan bisa kembali ke tempat tinggalku dan belajar kembali di SMA AL-YASINI KRATON DI PONDOK PESANTREN TERPADU ARENG-ARENG PASURUAN. Terimah kasih Aba dan Ibu, guru-guru, pengasuh pondok, kerabat, teman dan sahabat yang telah mnedukung aku dalam pencapaian ini.

    Putri Nurul Hidayati
    Jombang, 29 Februari 2012

    Senin, 20 Desember 2010

    Pengalaman Tes AFS-Jenesys Tahap 1 - 3

    Date     : 2008s
    About   : Jalan ke luar negeri gratis
        Ternyata mudah kawan! Bisa bersekolah di luar negeri gratis.
        Awal aku mengikuti dan mendaftarkan diri beasiswa AFS (Lembaga yang menyediakan lembaga yang memfasilitasi siswa-siswi untuk melakukan pertukaran pelajar, hingga ke Eropa dan Amerika)
    Dan saatnya aku untuk memanfaatkan kesempatan ini, bersiap-siap untuk ke luar negeri. Iri terhadap kerabat yang berprestasi tinggi membuat aku semangat untuk berprestasi pula, tak lain aku lakukan hal ini to make my parents happy.
    Mr. Muzammil, yang ketika itu masih menjabat sebagai direktur LPBA (Lembaga pengembangan Bahasa Asing) di Al-Yasini, Mei 2008 secara tiba-tiba masuk kelas (XA) membawa satu paket formulir pendaftaran beasiswa program AFS, Mr. Muzammil presentasi dan memberi banyak aku dan teman-teman yanglain motivasi untuk bisa jadi salah satu duta Indonesia yang dikirim ke luar negeri sesuai dengan negera tujuan yang dipilih.
    Wah .... serius sekali aku mendengarkan keterangan Mr. Muzammil. Singkat cerita “Bagi yang berminat untuk ikut beasiswa AFS harap ke kantor!” dan aku telah dapatkan formulirnya, Bismillahirrahman Nirrahim, dengan antusias aku mengisi lengkap formulir itu.
    Ada masalah pada formulir rekomendasi dari orang tua karena orang tua tak memberi ijin untuk ikut program ini. Alasannya (Karena ketika itu semua peserta harus mengikuti program YES yang satu tahun di Amerika) jadi mereka keberatan melepaskan anaknya hidup sendiri di negeri orang walaupun sesungguhnya sudah disiapkan orang tua angkat yang mengurus dan membantu kita hidup bahagia disana. Kecewa, tapi tak menutup kemungkinan aku untuk menyerah begitu saja, karena aku ingin benar-benar dapatkan apa yang aku inginkan tak lain pula aku lakukan ini untuk orang tua, guru-guru, sekolah dan teman-teman semuanya.
    Tiap kali aku menyuruh orang tua mengisi surat rekomendasi, tiga kali ditolak, dan Alhamdulillah akhirnya hati orang tua luluh dan mengijinkan aku mengikuti beasiswa ini. Formulir rekomendasi terisi lengkap. Semua data yang dibutuhkan dalam formulir selesai, dikumpulkan ke kantor dan di post ke kantor Bina Antarbudaya Chapter Malang untuk penyeleksian peserta.
    Tanggal 09 Mei 2010 adalah tes tahap pertama yanag dilaksanakan di STIE KUCICWARA MALANG, dengan peserta 41 siswa/i dari Al-Yasini. Pada tes tahap pertama ini sistemnya written exam dan yang diujikan adalah Ilmu pengetahuan umum, Bahasa Inggris dan Essay Bahasa Indonesia yang topik serta judulnya telah ditentukan oleh pihak penguji. Banyak persiapan sebelum hari H untuk  mendapatkan hasil yang memuaskan dan bisa lulus di tahap awal ini seperti aku banyak membaca surat kabar, karena aku mondok tentu aku dapatkan surat kabar tersebut dari perpustakaan dan kantor sekolah, kemudian pengetahuan tentang budaya Indonesia dan budaya negara luar yang aku baca dari RPUL dan bantuan Mbak. Qomariyah, kakak kelasku di SMA AL-YASINI KRATON. Berkat dia aku bisa sedikit mendapatkan pengetahuan tentang Negara luar. Terima kasih Mbak. Qom. Menghubungi Miss. Adibah dan menanyakan bagaimana pengalamannya ketika mengikuti beasiswa ini termasuk dari usahaku untuk bisa mendapatkan persiapkan yang matang. Aku dan peserta yang lain dari Al-Yasini berangkat bareng-bareng naik bus mini yang dibagi menjadi dua. Pukul 08:00 WIB harus berada di ruang tes, tapi sayang aku dan teman-teman telat beberapa menit dari waktu yamg telah ditentukan. Dan we are ready to do the test. Aku merasa puas karena telah mengerjakan soal dengan rasa PD bahwa hasilnya akan baik dan memuaskan, apalagi ketika meng “essay” topic yang aku ambil adalah yang sesuai dengan pengalaman dan perasaanku, aku luapkan segala perasaan tentang aku, cita-citaku dan bagaimana aku memulai kesuksesanku lewat AFS ini, aku yakinkan diriku dalam tulisanku dan berharap corrector bisa memahami apa yang aku ingini lewat essay yang aku tulis dan bisa menerima ku sebagai AFSer berikutnya.
    Tiga tahap jenis ujian dalam tahap awal ini dan Alhamdulillah aku bisa melewatinya dengan baik. Hanya yakin saja bahwa aku bisa lulus untuk tahap berikutnya. Sebelum kembali ke Pondok rombongan dari Al-Yasini ini jalan-jalan and shopping di MATOS (Malang Town Square) dan syarat untuk masuk ke sana harus tidak boleh memakai seragam dan untungnya teman-teman bawa pakaian ganti, so let’s come in and waste our money to get fun.
    Menunggu pengumuman kelulusan dua minggu, berdo’a dan yakin semoga lulus. Tepatnya hari jum’at, 03 Juni 2010 pengumuman untut tahap berikutnya jam 10 di gedung MA AL-YASINI (sekarang MAN KRATON), Aku takut tapi aku percaya 100% bahwa aku akan lanjut ke tahap berikutnya. Ketika Mr. Muzammil pengumuman hasilnya aku tak ikut serta bersama teman-teman malah aku menunggunya di gedung atas yang ketika itu ada rapat GENIUS (Alumni MTs Al-Yasini). Setelah lama menunggu aku mendengar bahwa dari 41 peserta hanya 10 peserta yang lulus. Dan ternyata aku adalah salah satu dari 10 peserta yang lulus untuk tahap berikutnya. Alhamdulillah.
    Dua hari menjelang tes tahap ke-dua, tahap kedua ini adalah wawancara tentang kepribadian dan conversation bahasa inggris. Hari sabtu, sebelum hari H, aku dan teman-teman diberi special training oleh Mr. Muzammil tentang bagaimana ketika menjawab pertanyaan dari penguji dan apa saja pertanyaan yang biasa ditanyakan. Dan 10 peserta itu adalah Robithotul Izzah, Nita Novita Trisna, Syarifatul Aliyah, Najiatul Iswah, Luluk, Nur Hayati, Faizah, and myself.
    Yakin dan do’a tak pernah aku lupakan
    Berangkat menuju Malang untuk tes tahap kedua, season wawancara santai sekali, seakan suasana ujian aku gunakan untuk ngobrol dan curhat gitu dengan pengujinya. Awalnya takut and deg-gegan tapi terrnyata santai banget !!! Nah … Selanjutnya di tahap wawancara bahasa inggris, pengujinya alumni Al-yasini (Kak. Hasan) dan penguji satunya dari performance wajahnya baik so, gampang juga di tahap wawancara bahasa inggris ini. Agak deg-degan juga tahu gak kenapa? Karena ada satu pertanyaan yang aku jawab apa adanya maksudnya tidak sesuai dengan kenyataan. Memang sih salah satu penguji tidak tahu kapan dan berapa kali di pondok liburan tapi masalahnya penguji satunya adalah alumni di pondok Al-Yasini. Tapi …. Tenang semuanya beres dan sukses. Dan finally, aku dan lima peserta lainya yang dari Al-Yasini dinyatakan lulus ke tahap ketiga. Alhamdulillah ….
    20 Juni 2010, aku mengikuti tes tahap 3 di tempat biasa. Pada tahap ini yang diuji adalah tentang kekreatifan dalam membuat sebuah karya seni 3 Dimensi. Harus merelakan untuk tidak mengikuti acara wisuda tapi Alhamdulillah …. Karena acara wisudanya dimajukan hari sabtu, 19 juni 2010 so bisa ikut juga dech acaranya. Seperti biasa sebelum hari H, ada special training tentang bagaimana membuat kreasi. Dan Alhamdulillah apa yang telah diajarkan ketika training dapat aku aplikasikan ketika tes yang salah satunya adalah membuat burung dari kertas lipat. Tes tahap 3 dimulai. Sebelum masuk ruang tes dan sambil menunggu peserta yang sedang di dalam ruangan selesai, lima peserta di kelompok berkenalan dan talking everything. Aku tak merasakan hal-hal yang sulit bahkan diriku sangat santai dan percaya diri. Pengujinya banyak dan mungkin sudah senior. Tapi santai … dan kini saatnya untuk bekerja keras untuk membuat sebuah kreasi dari bahan yang telah disediakan. Entah aku juga tidak tahu tiba-tiba diriku bisa menjadi leader di kelompokku. Berkat optimism-ku seketika itu setelah melihat bahan yang terbatas, tiba-tiba muncul ide untuk membuat sebuah kreasi yang berawal dari kertas lipat yang akan dilipat-lipat sehingga menjadi burung. Kalau ada burung berarti harus ada sarang, anak-anaknya dan perangkatnya. Dan Alhamdulillah bekerja dengan lancar dan teman-temanku yang lain juga bisa menerima ideku mereka pun mau saja aku suruh mengerjakan dan membuat karya yang lainnya, yah … tujuan tidak lain lagi supaya cepat selesai dan hasilnya juga sempurna. Aku tak mempedulikan para penguji yang hanya berkeliling sambil melihat kelompokku yang diuji bagaimana mereka bisa bekerja sama unutk membuat sebuah kreasi. Akhirnya selesai juga, dan tahu gak? Hasil kreasinya harus dipresentasikan. Eh … untungnya yang menjadi main character dari hasil kreasi ini adalah burung jadi filosofinya adalah manusia sama halnya dengan burung dengan dua sayap yang dengan sayap-sayap tersebut manusia bisa terbang bebas kemana saja untuk mendapatkan dan menggapai cita-citanya. Gak nyangka deh! kalau aku bisa menjadi leader. Itung-itung buat nambah poin. Terima kasih Ya Allah.
    Menunggu hasil kelulusan tahap tiga sangatlah lama hampir sebulan dan bahkan lebih. Karena terlalu lama, tak terasa juga aku sudah berada di kelas XII SMA. Ibu Yuni (Waka Kurikulum di sekolahku) memberiku ucapan selamat bahwa aku satu-satunya siswi dari Al-Yasini yang lulus ke tahap akhir/nasional. Alhamdulillah!
    Malu-malu banget … ketika ada briefing di UB Malang dari seluruh peserta yang lulus hanya aku yang tidak mempunyai alamat E-Mail. Kakak pembinanyapun memanggilku dan menanyakan “Gak punya alamat E-Mail ya?, Kenapa tidak buat?, Segera buat, karena dengan E-Mail kamu bisa berhubungan dan menghubungi calon orang tua angkatmu” Ya … Ampun! Waktu itu memang aku masih katrok banget masalah internet dan aku suruh Miss. Jazil untuk membuatkan aku E-Mail (hidayati_16@yahoo.com) sampai sekarang masih awet dan langgeng. Terima kasih Miss …. [Angka 16 karena umurku masih 16 tahun ketika E-Mail dibuat]
    Beberapa persiapan sebelum keberangkatan ke Amerika telah aku persiapkan sejak dini namun agak lola ketika aku mengisi form kesehatan karena ternyata kesehatanku tidak baik. Ketika check up dokter said that aku mempunyai penyakit paru-paru TBC so dokter tidak bisa dan tidak berani menandatangani form kesehatan. Tapi katanya bisa bila mengikuti periksa jalan hingga aku benar-benar sembuh dalam jangka waktu 6 bulan. Tetap aku kirim berkas-berkas dan form-form tapi sayang kabarnya telat tanggal dan waktu pengirimannya.
    Berbulan-bulan tak ada kabar mengenai beasiswa ini dan diriku juga tak begitu memperduli tapi batinku selalu berkata bahwa aku bisa pergi ke luar negeri sebelum aku lulus SMA. Hemm… Memang sudah targetku. Bulan Agustus 2011 aku dinyatakan lulus tapi bukan program YES melainkan aku dialihkan ke program JENESYS. Awalnya aku tak percaya tapi ini memang nyata.
    Ya Ampun… aku tak bisa berkata apa-apa, yang ada hanyalah bahagia, senang dan bersyukur. Finally, walaupun gagal pergi ke Amerika tapi sebagai gantinya adalah negara sakura, Jepang. Terima kasih semuanya sehingga aku bisa pergi ke Luar negeri dalam usia 17 tahun dengan biaya gratis untuk yang pertama kali. Inilah berkat kerja keras, usaha, do’a, strong desire dan keyakinanku to reach what I want. Alhamdulillah ….

    Saturday, July 21, 2012
    Putri Nurul Hidayati
    (In my lovely private bedroom)