Jumat, 04 Juli 2014

Catatan Para Ikhwan

Assalamu'alaikum Wr. Wb, Ikhwan
Semoga Allah SWT senantiasa selalu memberkati, merahmati kehidupan kita semua, membukakan hati dan jiwa kita, melapangkan dada, menajamkan akal dan daya ingat kita sehingga kita bisa lebih bersikap jernih dan bijak atas apa saja yang terjadi di muka bumi ini serta menjadikan kita semua hamba yang sholeh bagi kedua orang tua kita dan orang-orang baik di sekitar kita yang mampu memberikan banyak hal dan pengaruh yang bermanfaat. Aamiin YRA.
Kali ini admin akan mencoba menulis sedikit tentang Catatan Para Ikhwan’ ‘Assalamu’alaikum Wr. Wb, Ikhwan’. Semoga bisa memberi manfaat dan motivasi baik untuk para pembaca dimanapun antum berada.
Bismillahirrahmanirrohim . . . .
Kadang kala wanita salah dalam menilai seorang lelaki yang baik berdasarkan kerjanya. Pada dasarnya lelaki yang baik sebenarnya terletak pada agamanya. Banyak yang beranggapan lelaki beragama itu mestilah seorang ustadz, imam masjid, pelajar agama dan sejenisnya. Bukan itu tapi, ia adalah yang memegang teguh agamanya dan paham betul tentang syari’at.
Perlu ikhwan ketahui, sesungguhnya tidaklah ketanpanan yang akhwat ingini melainkan seberapa besar ia menjaga pandangannya. Bukanlah harta, tapi seberapa jauh ia berusaha membahagiakan orang-orang disekitarnya dengan kesederhanaan yang luar biasa. Bukanlah seberapa hebat ia mampu menaklukkan hati banyak wanita, tapi karena seberapa besar ushanya menjaga izzah (kehormatan) dan iffah (kesucian) seorang wanita. Pada dasarnya wanita sholehah menginginkan seorang lelaki yang sholeh pula. Tidak butuh usaha keras untuk mendapatkan yang sama-sama baik, cukup “just be the good one and Allah will give the good!”
Wahai para Ikhwan . . . .
Seorang wanita, akan mencari lelaki yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut; ia yang ahli dalam ibadah, yang memegang teguh ajaran agamanya, paham betul tentang syari’at, istiqomah, tawaddu’ dan jika berjalan pandangannya teduh tertunduk sehingga mampu menciptakan kedamaian khusus bagi siapa saja yang memandangnya, berakhlaq mulia kemudian sopan santun dalam bertutur kata, berbakti kepada orang tua, bekerja keras mencari rizki yang halal, bertanggung jawab, pemaaf dan penyayang.

Malamnya ia gunakan untuk mengkaji berbagai ilmu agama dan di sepertiga malamnya ia tak pernah meninggalkan waktu untuk taqorrub kepada sang Maha kholiq. Pagi harinya ketika matahari mulai kembali keperaduan, ia bersiap-siap mensucikan diri dari hadast kecil dengan berwudhu’ kemudian menghemparkan sajadahnya dan melaksanakan sunnah Dhuha seperti biasa. Berdo’a agar dimudahkan dan diberikan rizki yang ziadah manfaah.

Hal ini sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist yang salah satunya adalah senantiasa taat kepada Allah SWT dan Rasullulah SAW, sholat malam menjadi kebiasaannya, menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka dan pemaaf.

0 komentar: