“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah
wanita Muslimah Sholehah”
Menjadi
cantik adalah dambaan setiap wanita di dunia, bahkan untuk menjadikannya nyata dengan
berbagai cara mereka lakukan untuk bisa mendapatkan kecantikan yang mereka
inginkan. Mereka tidak peduli meskipun mahal, mereka tidak peduli berapa banyak
uang yang mereka keluarkan, dan mereka tidak peduli dampak akhir dari perawatan
yang kadang ekstrim seperti operasi plastik, suntik silicon, dan banyak cara
lain yang mengerikan. Yang penting mereka bisa tampil cantik, nampak indah di
depan orang-orang terutama ikhwan, mendapatkan pujian akan kecantikannya, dan dijadikan
sebagai media untuk menarik perhatian para lelaki dan mendahului langkah para
suami karena bukan itu tujuannya. Astaghfirullahal ‘adzim. Hello . . . Ukhti
sadarlah! Hal itu tidak dibenarkan dalam agama kita. Bukan calon pasangan yang
ideal apabila belum bisa menjaga izahnya (kehormatannya) dan membiarkan
kecantikannya dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak. Hayo, ukhti? Yang
seperti itu bukan termasuk kriteria ikhwan idaman loh.
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmmu dan janganlah kamu berhias
dan bertringkahlaku seperti orang jahiliyah (QS. Al-Ahzab: 33)”.
“Loh? Allah itukan indah dan Beliau
cinta keindahan. Jadi ini adalah cara saya juga agar saya lebih terlihat cantik
dan indah hingga nanti saya bisa lebih banyak bersyukur atas keindahan yang
diberikan-Nya dengan merawatnya tadi.” (Pendapat ukhti)
Betul, Ukhti. Allah itu cinta keindahan dan ukhti juga harus bersyukur dan menjaga apa-apa yang diberikan oleh-Nya, tapi dengan cara yang benar dan dihalalkan. Lebih-lebih tentang penampilan dan kecantikan. Bagaimana selayakknya seorang wanita bisa terlihat cantik, anggun dan tidak berlebihan. Ini yang mungkin perlu Uhkti perhatikan. Sesungguhnya cantik itu bukan seberapa merah lipstick melukis bibir Ukhti, bukan seberapa tebal make up ditabur di pipi Ukhti bukan juga seberapa lentik bulu mata Ukhti, bukan seberapa merah blush on menghiasi pipi Ukhti, bukan seberapa banyak uang yang Ukhti gunakan untuk merawat kecantikan tersebut. Tapi cantik yang sesungguhnya adalah seberapa sering air wudhu membasahi wajah Ukhti (menjaga wudhu’ agar tetap suci), blush on yang baik adalah rasa malu Ukhti, lipstick halal adalah banyaknya lafadz-lafadz dzikir dan kata-kata indah terucap dari bibir Ukhti, mascara yang bakal membuat indah mata Ukhti adalah dengan menjaga pandangan, agar terlihat bersih dari berbagai kotoran jadikan istighfar sebagai medianya, dan jadikan taqwa sebagai media untuk menutupi tubuh Ukhti dari segalanya. Nah …. Bukankah lebih praktis dan ekonomis Ukhti? Kemudian hiasilah dengan akhlaq mulia dan tutur kata sopan nan lembut karena sesungguhnya akhlaq mulia adalah bunga diri.
Betul, Ukhti. Allah itu cinta keindahan dan ukhti juga harus bersyukur dan menjaga apa-apa yang diberikan oleh-Nya, tapi dengan cara yang benar dan dihalalkan. Lebih-lebih tentang penampilan dan kecantikan. Bagaimana selayakknya seorang wanita bisa terlihat cantik, anggun dan tidak berlebihan. Ini yang mungkin perlu Uhkti perhatikan. Sesungguhnya cantik itu bukan seberapa merah lipstick melukis bibir Ukhti, bukan seberapa tebal make up ditabur di pipi Ukhti bukan juga seberapa lentik bulu mata Ukhti, bukan seberapa merah blush on menghiasi pipi Ukhti, bukan seberapa banyak uang yang Ukhti gunakan untuk merawat kecantikan tersebut. Tapi cantik yang sesungguhnya adalah seberapa sering air wudhu membasahi wajah Ukhti (menjaga wudhu’ agar tetap suci), blush on yang baik adalah rasa malu Ukhti, lipstick halal adalah banyaknya lafadz-lafadz dzikir dan kata-kata indah terucap dari bibir Ukhti, mascara yang bakal membuat indah mata Ukhti adalah dengan menjaga pandangan, agar terlihat bersih dari berbagai kotoran jadikan istighfar sebagai medianya, dan jadikan taqwa sebagai media untuk menutupi tubuh Ukhti dari segalanya. Nah …. Bukankah lebih praktis dan ekonomis Ukhti? Kemudian hiasilah dengan akhlaq mulia dan tutur kata sopan nan lembut karena sesungguhnya akhlaq mulia adalah bunga diri.
Sudahlah ukhti, tak perlu menjadi
wanita seksi yang modis lagi trendi zaman ini. Cantik itu sederhana namun
pesonanya sampai syurga, jadi cantik adalah sejauh mana ia dapat menyembunyikan
segala kecantikannya dengan berjilbab secara syar’i dan dicerminkan dengan
akhlaq karimah!
Putri Nurul Hidayati
0 komentar:
Posting Komentar